Sabtu, 08 Agustus 2015

Kelemahan Dan Kelebihan Penerapan 5 hari sekolah

Kelemahan Dan Kelebihan Penerapan Program Waktu Belajar 5 Hari

     Program pendidikan di Indonesia saat ini sedang ramai di perbincangkan, sejak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prawono mewacanakan jam sekolah hanya di laksanakan 5 hari dalam seminggu. Beliau melontarkan gagasan program 5 hari sekolah lantaran libur di akhir pekan di yakini dapat lebih mengintensifkan komunikasi para siswa dengan keluarga mereka di rumah (Suara Merdeka, 15/3).
      Dengan alasan sempitnya waktu pertemuan antara anak dengan orang tuanya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prawono menginginkan seluruh sekolah di Jawa Tengah menerapkan waktu belajar 5 hari sekolah dalam sepekan dan libur di hari sabtu dan minggu.
      Penerapan program ini menimbulkan kelemahan dan kelebihan bagi siswa, berikut adalah kelemahan dan kelebihannya.
Kelemahan
       Waktu belajar 5 hari menimbulkan sisi kelemahan bagi siswa, yaitu:
Menurut analisis kebijakan normatif-regulartif, beban belajar siswa SMA/SMK sesuai permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah, kurikulum 2006 Senin s/d Kamis (07.00 - 14.30) Jum'at (07.00 - 11.30) Sabtu (07.00 - 13.30). Catatan: SMA 42 jam per-minggu, SMK 48 jam per-minggu, per-jam 45 menit istirahat 2 kali 15 menit. Mata pelajaran SMA: 18 sedangkan mata pelajaran SMK: 13 + produktif. Kurikulum 2013, SMA: 46 jam perminggu SMK: 52 jam perminggu. Senin s/d Kamis (07.00 - 14.30) Jum'at (07.00 - 11.30) Sabtu (07.00 - 13.30). Catatan: perjam 45 menit, istirahat 2 kali 15 menit, mata pelajaran SMA: 15, mata pelajaran SMK: 13 + produktif. Sedangkan sekolah dengab ciri khusus memiliki beban tambahan pelajaran sesuai karakteristiknya sehingga siswa dapat pulang hingga lebih sore (pukul 16.00).
Dari kesimpulan diatas maka kelemahan dari penerapan belajar 5 hari dan tambahan jam hingga pulang pukul. 16.00 bagi SMK dan pukul. 15.30 bagi SMA, dapat di simpulan diatas:
1. Jam pulang siswa yang terlalu sore membuat kondisi siswa tidak dapat beristirahat siang dan siswa terlalu diforsir belajar.
2. Bagi siswa yang mengikuti ekstrakulikuler tidak bisa mengistirahatkan tubuh dan otaknya secara maksimal, karena tubuh dan otaknya telah terforsir belajar.
3. Belajar siang hari tidak efektif karena siang hari kebanyakan orang untuk beristirahat
4. Kegiatan belajar di luar jam sekolah semakin berkurang untuk siswa sehingga lebih terfokus dalam peningkatan belajar.
Kelebihan
Dibalik kelemahan penerapan program waktu belajar 5 hari terdapat kelebihannya, yaitu: 
1. Potensi guru dalam membangun karakter siswa jujur, dalam penerapan 5 hari belajar menurut psikologi Guru dapat membangun karakter siswa jujur, karena waktu yang di miliki guru untuk berinteraksi dengan siswa cukup banyak. Dalam 24 jam seorang anak akan tidur kurang lebih 8-10 jam, yang berarti 14 - 16 jam waktu aktivitas anak selain tidur dalam sehari, atau 112 jam dalam seminggu. Sedangkan, waktu guru dapat berinteraksi dengan siswa kurang lebih 36 - 46 jam dalam seminggu. Ini berarti kurang lebih 40% waktu aktivitas siswa (selain tidur) selama seminggu digunakan untuk berinteraksi dengan gurunya. Sehingga tidak sedikit siswa menganggap gurunya orang tua kedua baginya, karena siswa lebih sering berinteraksi dengan gurunya.
2. Dengan diliburkannya hari sabtu, sehingga sebagian siswa dapat menggunakannya untuk les tambahan diluar jam sekolah dan sepulang les siswa bisa beristirahat.
3. Bagi orang tua siswa yang bekerja dapat menggunakan hari Sabtu untuk berinteraksi dengan orang tuanya lebih banyak.
4. Adanya pembangunan diri siswa lebih baik lagi karena jam bertemu dengan guru lebih banyak.

    Sekian penjabaran mengenai kelemahan dan kelebihan penerapan 5 hari sekolah dari saya. Terima kasih